Budayawan Eros Djarot Minta Masyarakat Hentikan Istilah Cebong Kadrun

Foto: FADLAN MUKHTAR ZAIN

Budayawan dan politisi senior Eros Djarot prihatin dengan polarisasi dua kubu yang berseberangan saat pemilihan presiden (Piplres) 2019. Untuk itu, Ketua Gerakan Bhineka Nasional ini meminta masyarakat menghentikan penggunaan istilah cebong dan kadrun.

"Buzzer terlalu banyak, ngritik sedikit dibilang kadrun. Kadrun juga begitu, apa yang dibikin Pak Jokowi jelek semua," kata Eros saat di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (2/3/2023) malam.

"Di sisi lain, apa pun yang dilakukan kadrun (dinilai) jelek semua. Bangsa ini mau dibawa ke mana?" lanjut Eros.

Menurut Eros, musuh bersama bangsa ini adalah oligarki dan mafia yang masuk ke semua lini seperti mafia tanah hingga konstitusi.

"Saya minta pemerintah pro rakyat, musuh kita oligarki," ujar Eros.

Eros mencontohkan, seseorang yang akan maju dalam pemilihan bupati (Pilbup) harus mendapat dukungan dari cukong.

"Kalau enggak dapat cukong enggak bisa jalan. Mau jadi presiden kalo enggak nyembah-nyembah konglomerat, enggak jadi. Apa ini republik yang kita mau?" kata Eros.

Dengan melanggengkan praktik tersebut, kata Eros, maka sama halnya dengan menyerahkan negara kepada oligarki.

"Mau negara diserahkan kepada mereka? Saya nyatakan tidak mau, saya akan melawan," tegas Eros.

 

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/103648878/budayawan-eros-djarot-minta-masyarakat-hentikan-istilah-cebong-kadrun

 

Yang kita inginkan: perubahan,.
Perubahan.
Bukan pergantian.

Perubahan” - Erros Djarot